Life is a celebration of infinite possibilities!


Pak AA

Pak AA, ketua KPK yang baru saja di non-aktifkan karena harus menjalani pemeriksaan pihak kepolisian, sedang jadi pusat perhatian. Sejak minggu lalu, berita tentang keterlibatannya pada sebuah kasus penembakan seorang direktur BUMN di Tangerang mulai memanas. Beritanya mengalahkan kekisruhan penghitungan pemilu legislatif, ketidakjelasan penanganan kacaunya daftar pemilih yang akan digunakan untuk pemilu presiden, bahkan mengalahkan serunya proses pencarian pasangan capres-cawapres yang akan bertanding nanti.

Sepak terjang komisi yang dipimpin Pak AA ini memang baru seumur jagung, tapi hasil yang dicapainya cukup memberikan harapan bagi rakyat kebanyakan. Para koruptor diintai, teleponnya disadap, sms-nya dicegat, penggerebekan yang dilakukan KPK selalu berhasil menangkap tangan para pelaku beserta segepok uang, baik di dalam mobil, lobi hotel dan lain-lain.

Tentu saja KPK, juga Pak AA, punya segudang musuh, di pemerintahan, di kalangan dewan legislatif, di kejaksaan dan para pengusaha yang biasanya kebagian proyek pemerintahan. Dan musuh-musuh ini punya kepentingan untuk membuat KPK impoten.

Hari ini proses hukum mulai berjalan, Pak AA dipanggil ke kantor polisi, entah sebagai saksi atau sebagai tersangka masih simpang-siur. Baru pada sore hari saya membaca Detik.Com, beliau diperiksa sebagai tersangka dan langsung mendekam dalam terali besi milik polisi.

Kisah ini tentu saja memiliki nilai jual sangat tinggi, mungkin bila dibikin program ala Reportase Investigasi atau mungkin Termehek-Mehek, akan merajai siaran televisi selama berminggu-minggu. Buat saya, ini adalah ujian kesekian kalinya bagi para jurnalis tanah air untuk menghadirkan pemberitaan yang mendidik dan proporsional.

Seandainya Pak AA bersalah, hukumlah dia. Toh dia penegak hukum dan tahu akan akibat hukum dari segala perbuatannya. Pers harus mulai memisahkan Pak AA sebagai pribadi dengan lembaga KPK. Jangan bunuh KPK, karena saat ini membunuh KPK sama saja dengan membunuh setitik harapan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Maju terus KPK, terus berikan mimpi buruk bagi para koruptor. Caiyoo!

Bangkok, 5 Mei 09

No comments:

Post a Comment