Life is a celebration of infinite possibilities!


kabut

Ada semacam kabut menggantung di kejauhan. Aku tak suka kabut, sejak lama. Entah mengapa kabut menimbulkan aura yang tak mengenakkan. Suatu kekaburan, mungkin tepatnya ketidakpastian. 

Ketidakpastian memang menjengkelkan, seperti juga saat ini ku menunggumu. Segalanya tak tampak jelas, bahkan perasaan di dalam dadaku. Memang jantungku masih berdegup dan aku masih dapat merasakannya. Tetapi perasaan yang menyelinap itu tak dapat kuterakan dengan pasti, seperti samar-samar pucuk dedaunan tak memberikan batas yang tegas dikejauhan.

Kucoba untuk berani hanya untuk membuktikan bahwa aku bukan sebangsa pengecut. Kutanya ketidakpastian yang lewat tak menyapaku, "Wahai Dikau apakah memang harus kutunggu?"

Lalu kuputuskan untuk segera beranjak lebih dekat pada bayangan yang tampak seperti sebuah bangunan. Setiap langkahku seolah menggoyang bayang-bayang. Semilir angin mencoba menghibur dan dingin merajam wajahku. Tapak-tapak yang kutinggalkan tak dapat kucari kembali.
Bangunan itu serupa gubuk. Rupanya dipersiapkan bagi para petualang melepaskan lelah yang menggantung. Tempat benak sejenak ditentramkan dan mata dipejamkan. Kubersihkan bale batu dan kurebahkan segenap resah yang menggelayut sepanjang hari ini.

Senja segera bersemayam di cakrawala barat meninggalkan gurat lembayung senja yang menggantung dalam dekapan kabut. Entah mengapa masih saja kutunggu Engkau. Saat ini bahkan kurasa bayangmu sedang meretas rinduku.
Mungkin memang sudah nasib kita untuk tidak pernah mengerti apa yang ditakdirkan untuk kita. Seperti juga tak kutemukan jawaban atas semua pengharapan akan dirimu. Jadi kupasrahkan saja semua jawaban pada sang jalan.

Kurasa malam ini kabut akan menemaniku hingga ke penghujung waktu. Dan harapku di mimpimu kita bertemu.


Juli 07
Tadi kamu ada dipojok yah? finally i found you there!

No comments:

Post a Comment