Life is a celebration of infinite possibilities!


pemiLOE

Dulu waktu kita mulai demonstrasi, kita minta SOEHARTO lengser. Maka jadilah HABIBIE ketiban rejeki masuk dalam buku hapalan anak sekolah sebagai Presiden Republik Indonesia ketiga. Banyak yang tak rela, bahkan mencoba merendahkan jabatan presidennya dengan nama presiden peralihan. Tuntutan baginya adalah "selenggarakan PEMILU secepatnya, supaya terbentuk pemerintahan yang punya legitimasi".

"Mas, legitimasi itu apaan sih? dulu kita bikin poster REFORMASI, lah itu juga artinya saya masih kurang paham"

Lalu diselenggarakanlah PEMILU, kalo gak salah tahun 1999 sesudah masehi. PEMILU kali ini rakyat harus milih 2 kali, anggota DPR dan Presiden. Sejarah mencatat satu partai yang punya slogan kampanye "Coblos si Moncong Putih" menang telak. Tapi aneh bin ajaib, calon presiden dari partai yang menang PEMILU gagal jadi presiden. Ada aksi penggalangan partai politik penentang MEGAWATI sebagai presiden, mereka menamakan dirinya sebagai POROS TENGAH. Entah apa pula yang di pinggir kiri dan kanannya, sepertinya mereka merasa nyaman berada ditengah.

Maka diusunglah calon presiden tandingan, K.H ABDURAHMAN WAHID, atau tenar sebagai GUS DUR. Ia menjadi Presiden Republik Indonesia yang keempat. Tapi ternyata politik dalam era reformasi itu susah ditebak, dengan berbagai hingar bingar yang katanya bagian dari demokrasi, GUS DUR lengser digantikan wakil presidennya, seperti juga SOEHARTO yang berhenti jadi presiden digantikan oleh wakil presidennya. MEGAWATI lalu mengawali karirnya sebagai Presiden Republik Indonesia yang kelima.

"Mas masih inget gak?"

Pada pemilu selanjutnya, ada seorang jenderal tinggi besar yang ikutan nimbrung dalam bursa pencalonan presiden. Kebetulan sang jenderal berwajah karismatik dan pandai menyanyi. Menurut hasil polling yang tidak scientific, dialah satu2nya yang bisa menyanyi live di televisi. Saat itu, rakyat sudah jenuh dengan teriakan kampanye, dan janji-janji tinggal janji. Rakyat memilih presidennya yang baru, SBY. Pasangan SBY dalam kampanye presiden adalah JK, maka rakyat mengenal duet SBY-JK, hampir seperti duet SOEKARNO-HATTA. Tidak ada pasangan presiden dan wakil presiden yang diingat rakyat dua-duanya, biasanya cuma presidennya doang yang diingat. Coba Mas, siapa saja wapres-wapresnya PAK HARTO selama 32 tahun berkarir sebagai Presiden?!

Untunglah berbagai kerusuhan, krisis ekonomi dan krisis-krisis lainnya tidak membuat Bangsa Indonesia kehilangan selera humornya. Muncullah dagelan SBY-JK, sebagai Presiden Republik Mimpi. Sama kependekannya, tapi kalo dipanjangin beda, SI BUTET YOGYA-JARWO KWAT.

Mas, waktu terasa cepat sekali berlalu. Bulan depan kita sudah harus MENCOBLOS lagi, ... (ralat: sekarang MENCONTRENG). Siapa kira-kira yang bakal jadi presiden selanjutnya?! Bursa dan prediksi sangat seru, ada muka-muka baru, tapi banyak tampang-tampang lama.

Buat saya sekarang, sederhana. Saya mendukung presiden yang punya komitmen Anti Korupsi. Dukung KPK! Minimal SBY terbukti tidak intervensi ketika besannya ditebas KPK! jadi ceritanya: LANJUTKAN ehhehe

"Mas, by the way, kita mau lanjutkan demonya engga nih? Panas-hujan-panas-hujan terus, gizi demonya harus ditingkatkan dong, kalo enggak bisa masuk angin nih!"

Bangkok, 27 April 2009

No comments:

Post a Comment