Life is a celebration of infinite possibilities!


Visions

Profesor Michio Kaku menggambarkan kemajuan ilmu pengetahuan di abad 21 kini dan mencoba memberi gambaran arah perkembangan ilmu dan teknologi di jaman mendatang. Dalam "Visions" buku yang dia tulis setelah menginterview 150 ahli dalam berbagai bidang termasuk para peraih nobel di bidang ilmu pengetahuan, Profesor Michio memberikan gambaran bahwa perkembangan ilmu dan teknologi akan berpusat pada 3 bidang utama, yakni:

1. Perkembangan di sekitar Revolusi Fisika Quantum

Fisika Quantum mempelajari berbagai hal diseputar energi, perubahan energi menjadi materi, perilaku energi dan materi, dan hal-hal yang berkaitan. Dengan kata lain, fisika quantum berupaya mempelajari unsur-unsur dasar penunjang eksistensi, energi dan materi. Dalam teknologi terapan, revolusi komputer saat ini merupakan implikasi dari perkembangan transistor dan laser yang memungkinkan peningkatan kemampuan komputer secara drastis, dan kemampuan mengangkut data secara cepat dengan kapasitas yang besar sehingga memungkinkan komputer membentuk network yang kita kenal dengan internet.

2. Revolusi Komputer

Saat ini kemampuan komputer demikian besar dan perkembangan kemampuan tersebut semakin cepat seolah memvalidasi Hukum Moore yang menyatakan bahwa kemampuan komputer akan berlipat dua dalam waktu 18 bulan. Tetapi perkembangan ini akan menemui hambatan pada saat kemampuan kita untuk "menjejalkan" transistor kedalam komputer terhalang oleh batasan fisik silikon. Kita perlu revolusi teknologi berdasarkan revolusi quantum untuk menghasilkan superkomputer baru. Dengan perkembangan biomolekuler, perkembangan komputer akan mengarah pada komputer dengan kemampuan intelejen (artificial intellegent).

3. Revolusi Biomolekuler

Perkembangan riset biomolekuler sudah sampai taraf yang memungkinkan terjadinya akselerasi akumulasi pengetahuan. Berdasarkan pengetahuan ini, penerapan teknologi untuk kehidupan sehari-hari akan berjalan seiring. Saat ini, dengan kemampuan komputer dan robotik yang kita miliki, kita telah mampu mengurai dan memetakan seluruh genome manusia. Pengetahuan ini memang baru seperti peta buta, kita belum mempelajari dan mengetahui fungsi dari masing-masing genone tersebut. Tapi kita tahu bahwa genome adalah bangunan dasar semua makhluk hidup, dengan menguasai peta genome, di masa depan kita berpotensi untuk mengubah laju evolusi manusia dengan menambah kapasitas otak, atau menyembuhkan penyakit-penyakit genetis seperti kanker, dan beribu macam kemungkinan lainnya. Kita juga memiliki kemampuan untuk membongkar bangunan dasar virus-virus, bakteri-bakteri, dan semua mikroorganisme yang menyebabkan derita kemanusiaan seperti tbc, kolera, hiv, ebola, hepatitis, dan lain-lain. Dengan mengetahui bangunan dasar mereka, kita akan sanggup melakukan riset untuk mengalahkan mereka.

Perkembangan di tiga bidang ini akan menjadi sumber utama kemakmuran suatu bangsa. Seperti juga ketika bangsa-bangsa yang menguasai teknologi mesin uap pada abad 18 berkembang menjadi para penguasa dunia. Saat ini, negara-negara maju (developed nation) telah mulai melakukan investasi besar-besaran untuk tidak ketinggalan dan memastikan mereka mendapatkan keuntungan maksimal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antara negara berkembang, rasanya baru China dan India yang secara sadar, dalam arti memiliki rencana dan strategi untuk ikut serta dalam revolusi ini.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sudah saatnya bangsa Indonesia mulai memikirkan rencana jangka panjang agar tidak tertinggal dalam kemajuan ilmu dan pengetahuan ini. Dengan modal yang sekarang kita miliki, kita mampu setidaknya membangun kultur yang menumbuhkan penggalian ilmu dan teknologi. Strategi yang paling masuk akal untuk mengejar ketertinggalan kita adalah dengan membangun basis ilmuwan dan periset-periset Indonesia, mengirim mereka untuk belajar dari pusat-pusat ilmu pengetahuan dunia dan membangun basis industri untuk menopang dan mengeksploitasi ilmu yang telah dapat kita kuasai.

Mudah untuk bicara memang. Setidaknya kita harapkan optimisme untuk mulai segera bergerak! Seperti kata Sun Tzu, tak ada negara besar yang menang perang dengan berlama-lama. Tetapi banyak negara kecil yang menang perang karena segera bertindak. Hayo Indonesia, majukan negara dan bangsamu, demi kemanusiaan.

Bangkok, 3 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment